Selasa, Oktober 04, 2011

Mengkhawatirkan, Kerusakan Ozon di Kutub Utara Kian Parah

JAKARTA, M86 - Rusaknya lapisan ozon di langit Kutub Utara sudah kian parah. Seperti yang telah terjadi di Kutub Selatan, baru kali inilah langit di Kutub Utara sudah membentuk "Lubang Ozon."

Demikian menurut penilaian tim peneliti, yang dihimpun stasiun berita BBC, seperti dilansir Selasa (4/10). Mereka mengungkapkan bahwa 80 persen dari lapisan ozon yang berjarak 20 km dari permukaan tanah di Kutub Utara sudah hilang.

Penyebabnya, tidak seperti biasa, adalah lamanya cuaca dingin di ketinggian tertentu. Dalam kondisi dingin, muncul senyawa kimia klorin yang menghancurkan ozon.

Dalam laporan yang dimuat di jurnal Nature, tim ilmuwan mengaku mustahil untuk memprediksi kapan situasi itu bakal terulang. Data awal mengenai hancurnya lapisan ozon di langit Kutub Utara sebenarnya sudah dipublikasikan April lalu. Namun, laporan yang dimuat di jurnal Nature baru kali pertama yang menganalisa data secara lengkap.

"Cuaca dingin di lapisan stratosfer Kutub Utara sangat variatif, ada yang hangat tapi ada pula yang dingin," kata Michelle Santee, ilmuwan dari Badan Antariksa AS (NASA). "Namun, dalam beberapa dekade terakhir, cuaca dingin itu semakin parah," lanjut Santee.

Unsur kimia penghancur ozon berasal dari sejumlah subtansi, terutama dari chlorofluorocarbons (CFCs). Dalam beberapa abad terakhir, substansi itu populer digunakan untuk peralatan rumah tangga, seperti kulkas dan pemadam api.

Dampak negatif CFC telah terlihat di Kutub Selatan. Zona itu selalu mengalami penipisan ozon setiap musim dingin. Itulah sebabnya penggunaan CFC sudah dilarang melalui perjanjian Montreal Protocol 1987 dan kesepakatan-kesepakatan berikut.

Lapisan ozon berguna untuk menangkal sinar ultraviolet-B dari matahari. Manusia yang terkena sinar itu secara langsung bisa berisiko menderita kanker kulit dan gangguan kesehatan lain. (cok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails