Minggu, September 27, 2009

Fly Over Satrio Dibangun Pertengahan 2010

JAKARTA, MP - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun fly over (FO) di sepanjang Jl Satrio, Setiabudi, Jakarta Selatan, akan segera terealisasi. Sejauh ini persiapan pembangunanya sudah memasuki tahap tender basic design enginering (BDE)/disain dasar pembangunan.

Tender ini untuk menentukan perusahaan yang akan mengkaji dan membuat disain dasar konstruksi FO tersebut. Ditargetkan pemenang BDE dapat ditentukan pada pertengahan bulan Oktober 2009, sehingga disain dasar bisa selesai selama tujuh bulan ke depan. Sehingga, pertengahan tahun 2010 pembangunan sudah bisa dimulai dan ditargetkan selesai dalam tiga tahun anggaran.

Tender BDE ini dilaksanakan menyusul telah rampungnya tahap pengkajian tentang pembangunan FO di kawasan tersebut. Kebutuhan FO ini memang sudah mendesak. Mengingat kepadatan lalulintas di sepanjang Jl Satrio dan sekitarnya sudah sangat tinggi. Salah satunya, terlihat di depan Mal Ambasador, yang selalu dipenuhi parkiran motor di badan jalan. Di lokasi tersebut memang selalu ramai dilewati sepeda motor dari arah Tebet maupun Tanahabang. Bahkan, lalulintas mobil juga tinggi. Sebab kawasan tersebut juga sebagai jalur alternatif untuk menghindari three in one di Jl Kuningan pada jam-jam sibuk.

Rencananya FO Jl Satrio akan dibangun membentang dari Kampungmelayu-Tanahabang. Untuk tahap pertama, direncanakan pembangunan jalan layang antara Jl Casablanca hingga Jl Mas Mansyur sepanjang 3,5 kilometer. Pagu anggaran yang dialokasikan dalam APBD DKI 2009 sebesar Rp 778 miliar.

Kepala Bidang Jembatan Dinas PU DKI, Novizal menjelaskan, untuk mendukung usulan yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dalam rangka mengurai kemacetan di kawasan Jl Satrio, Dinas PU DKI memasukan rencana pembangunan FO Jl Satrio sebagai kegiatan utama atau menjadi dedicated program Dinas PU DKI.

"Sekarang lagi proses lelang BDE, mungkin pertengahan Oktober 2009 sudah bisa ditentukan siapa pemenangnya," kata Novizal di Jakarta, Minggu (27/9). Proses lelang BDE sendiri baru dilakukan awal September 2009 karena harus menunggu surat persetujuan dari DPRD DKI.

Setelah sudah ditentukan pemenangnya di bulan Oktober 2009, maka perusahaan pemenang diberikan waktu selama tujuh bulan untuk membuat BDE. Sehingga BDE FO tahap pertama diharapkan sudah bisa selesai pada Mei 2010.

Seiring dengan proses pembuatan BDE, pada awal tahun 2010 Dinas PU DKI juga akan melakukan tender pekerjaan fisik/pembangunan konstruksi FO. Supaya pada pertengahan tahun 2010, pekerjaan fisik sudah bisa dimulai. "Pengerjaan fisik konstruksi jalan layang kita buat kontraknya secara multiyears. Paling lama tiga tahun. Namun, kita targetkan pembangunan FO Jl Satrio tahap pertama (Casablanca-Mas Mansyur) bisa selesai selama 17 bulan atau tahun 2011," kata Novizal.

Pembangunan FO Jl Satrio ini merupakan usulan dari Gubernur DKI Jakarta untuk memisahkan lalu lintas jarak jauh dengan jarak dekat. "Awal tahun ini, gubernur mengusulkan agar dibangun jalan layang di sepanjang Jl Satrio. Gunanya untuk memisahkan lalu lintas jarak jauh dan jarak pendek. Sehingga kemacetan dapat dikurangi," terangnya.

Jadi kalau ada pelintas di jalan tersebut ingin langsung ke Kampung Melayu atau Tanah Abang mereka bisa melewati jalan layang. Tetapi kalau mereka ingin menuju kawasan bisnis Mega Kuningan atau ke Mal Ambassador atau ke hotel di sekitar kawasan Satrio, mereka bisa melalui jalan bawah.

Untuk pembangunan FO Jl Satrio tahap dua, Novizal belum bisa memastikan dari jalan mana sampai mana, termasuk anggarannya berapa? Sebab belum ada pembicaraan lebih lanjut. Namun yang pasti, rencana Pemprov DKI untuk mengembangkan jalan layang di kawasan Jl Satrio dipastikan akan segera dibangun. Sehingga kendaraan yang mau ke Kuningan, Tebet, Tanah Abang dan Kampung Melayu bisa melintas di atas fly over itu.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, mengatakan, Pemprov DKI telah melakukan survei lalulintas di kawasan Jl Satrio. Dari hasil survei menyebutkan volume kendaraan yang menggunakan Jalan Satrio sangat padat, khususnya dari arah Tanah Abang, Jl Mas Mansyur maupun ke arah Tebet.

Ditambah lagi dengan kendaraan bermotor pribadi yang pemiliknya punya kepentingan bisnis, usaha, kerja atau sekadar berbelanja di area tersebut. Untuk mengurai kemacetan di jalan itu, Fauzi Bowo mengungkapkan, Pemprov DKI akan membangun fly over di kawasan tersebut. Sehinga, jalur lalulintas akan terpecah menjadi dua.

Kendaraan bermotor baik pribadi maupun umum yang bersifat through traffic (hanya melintas) dapat menggunakan fly over tersebut, sedangkan kendaraan bermotor yang bersifat local traffic atau melakukan kegiatan di kawasan Jl Satrio dan sekitar Casablanca bisa melewati Jalan Satrio. Sehingga volume kendaraan dapat terbagi dua dan diharapkan kemacetan dapat diminimalisir. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails