JAKARTA, MP - Sejak beroperasi tahun 2004 hingga 2009, warga pengguna jasa transportasi busway tercatat sebanyak 75.158.675 orang. Dengan jumlah rata-rata penumpang antara 6-7 juta penumpang per bulan.
Kepala BLU Transjakarta, Daryati Asrining Rini, menerangkan, ada beberapa alasan masyarakat menggunakan bus Transjakarta. Alasan karena armada ini cepat sebanyak 30,86 persen, nyaman 24,6 persen, aman 15,6 persen, dan murah 15,5 persen.
"Melihat animo masyarakat yang cukup tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya, kami akan meningkatkan pelayanan dan memberikan yang terbaik," kata Rini di Jakarta, Selasa (29/12).
BLU TransJakarta mencatat, tahun 2004 jumlah penumpang mencapai 14.924.423 orang, tahun 2005 sebanyak 20.798.196 orang, tahun 2006 38.828.039 orang, tahun 2007 meningkat menjadi 61.439.961 orang, dan tahun 2008 naik lagi ke angka 74.619.995 orang.
Jika dihitung secara persentase, jumlah penumpang tahun 2004 meningkat 500 persen atau 5 kali lipat selama lima tahun.
Rini juga memaparkan, jumlah penumpang busway pada Januari mencapai 6.288.703 orang, Februari 5.875.236 orang, Maret 6.923.335 orang, April 6.652.767 orang, Mei mencapai 7.088.873 orang, Juni mencapai 7.267.999 orang, Juli 7.143.077 orang, Agustus 6.973.896 orang, September 6.474.238 orang, Oktober 7.348.687 orang, serta November 7.121.864 orang.
"Untuk Desember belum bisa diketahui berapa pencapaian jumlah penumpangnya karena baru akan dihitung pada saat 31 Desember," ungkap Rini.
Total jumlah penumpang sepanjang 2009 mencapai 75.158.675 penumpang. Angka ini naik sebanyak 538.680 penumpang dari total jumlah penumpang pada tahun 2008 yang mencapai 74.619.995 penumpang.
Total jumlah pendapatan dari penjualan tiket mencapai Rp 248.339.552.000. Sementara tahun ini mencapai Rp 250.551.001.500 atau meningkat sebesar Rp 2.211.449.500.
Rinciannya, pendapatan pada Januari sebesar Rp 20,959 miliar, Februari Rp 19,555 miliar, Maret sebesar Rp 23,036 miliar, April sebesar Rp 22,147 miliar, Mei sebesar Rp 23,653 miliar, Juni sebesar Rp 24,276 miliar, Juli sebesar Rp 23,893 miliar, Agustus Rp 23 miliar, September Rp 21,665 miliar, Oktober sebesar Rp 24,372 miliar, dan November Rp 23,648 miliar.
"Untuk Desember belum dapat dihitung karena belum memasuki akhir Desember," tandasnya. (red/*b8)
Selasa, Desember 29, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar