Senin, Februari 15, 2010

1.500 Meter Kubik Sampah Jembatan Pelangi Sudah Dikeruk

JAKARTA, MP - Banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat, saat ini boleh saja mulai berangsur surut, akan tetapi kiriman sampah masih terus berlanjut hingga menyumbat di Jembatan Pelangi, Kalibata, Jakarta Selatan. Sejumlah petugas Dinas PU, hingga Senin (15/2) terus berupaya membersihkan sejumlah sampah itu. Diprediksi sampah baru selesai dikeruk pada Selasa (16/2) besok, itupun sebatas yang berada di bibir jembatan. Sedangkan yang terendap di kolong jembatan, baru selesai dikeruk dua bulan ke depan.

Koordinator Lapangan Unit Pelaksana Teknis Peralatan dan Perbekalan (UPT Alkal) Dinas PU DKI Jakarta, Ujang Sukardi mengatakan, jika tidak ada kiriman sampah sebanyak beberapa hari lalu, diprediksi pengerukan sampah tuntas pada Selasa besok. Namun, untuk sampah yang mengendap persis di bawah kolong jembatan, baru dapat selesai dikeruk dua bulan mendatang.

Proses pengerukan sampah dimulai sejak pukul 08.00 dan langsung dibuang ke TPA Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Hari ini saja, sampah yang sudah diangkut mencapai 120 meter kubik. Namun jika ditotal dengan pengerukan sejak sabtu (13/2) lalu, maka jumlahnya mencapai 1.500 meter kubik sampah.

"Untuk mempercepat waktu, sementara sampah dibuang ke TPA Kelapa Gading. Setiap hari banyaknya pengangkutan sampah berbeda-beda sesuai dengan kecepatan kembalinya truk setelah membuang sampah," ujar Ujang, Senin (15/3). Untuk mengangkut sampah dari badan kali, pihaknya menyiapkan dua unit exavator dan lima truk sampah ukuran besar.

Proses pengerukan sampah ini juga mendapatkan bantuan dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta, berupa truk sampah. Namun, truk tersebut baru datang ke lokasi pada siang hari, karena harus mengangkut sampah ibukota terlebih dahulu. “Namun kita tetap merasa terbantu," imbuhnya.

Pantauan beritajakarta.com di lapangan, akibat proses pengerukan sampah tersebut, situasi arus lalu lintas di kawasan tersebut sedikit tersendat. Antrian kendaraan dari Kalibata menuju ke Cililitan atau sebaliknya, cukup padat hingga memacetkan lalu lintas sepanjang satu kilometer. Hal tersebut dikarenakan sebagian badan jalan digunakan untuk parkir alat berat. Kemudian, badan jalan masih digenangi air. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails