Kamis, Juni 04, 2009

Melangkah Pasti Menuju Kebon Sirih

JAKARTA, MP – Pria dengan nama lengkap H. Abdul Muthalib Shihab ini sudah tidak asing lagi bagi warga Jakarta. Sebab, sosoknya sebagai anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini terbilang vokal dalam memperjuangkan kepentingan warga, khususnya mereka yang tertindas. Tak pelak, Abdul Muthalib, demikian sapaan akrabnya kembali dipercaya warga Jakarta kembali berkantor di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih untuk periode 2009-2014.

“Alhamdullilah, saya kembali dipercaya untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD DKI Jakarta. Dan ini sebuah penghargaan dan kesempatan baik untuk kembali mengabdi dan menyuarakan kepentingan masyarakat ibu kota. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Jakarta Selatan sehingga saya dapat terpilih kembali untuk duduk di Kebon Sirih,” jelas pria kelahiran Makasar 5 Agustus 1956 dari pasangan Prof. Dr. H Abdurahman Shihab dan Hj. Asnah Abu Risy ini ketika disambangi Metro Post di kediamannya, belum lama ini.

Sekedar untuk diketahui, kiprahnya di panggung politik berawal sebagai salah seorang pengurus Partai Demokrat di tinggkat DKI kemudian dipercaya menjabat Kepala Cabang Partai Demokrat Jakarta Selatan yang mengantarnya menjadi anggota DPRD DKI Jakarta pada Periode 2004 – 2009 dan terpilih sebagai Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta.

Selamat menjabat, bapak dari 4 anak atas pernikahannya dengan Nina Fajar al Hadat asli Betawi ini sudah banyak yang diperbuat baik selaku anggota dewan ditambah menjabat Ketua Komisi B bersama rekan-rekan yang lain, khususnya menyangkut hajat orang banyak diantaranya mewujudkan program pendidikan gratis, pengobatan gratis untuk orang miskin, serta program-program yang lain yang menyangkut arus bawah termasuk meluluskan tunjangan untuk RT dan RW di Ibukota.

“Jabatan yang saya emban ini merupakan amanah dari rakyat. Jadi sudah sepantasnya, saya harus mengedepankan suara rakyat, khususnya warga Jakarta,” katanya.

Habib yang satu ini selain dekat dengan masyarakat juga dekat dengan para kuli tinta dan mudah untuk ditemui, karenanya tak ayal lagi kalau kader Partai Demokrat dari Jakarta Selatan ini kembali terpilih menjadi anggota dewan.

“Saya sebagai manusia biasa tentu saja sama dengan manusia-manusia yang lain mempunyai kelemahan dan kelebihan apalagi dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat miskin. Dan masih banyak program-program lain yang belum tuntas seperti kemacetan, banjir, kependudukan, dan tenaga kerja,” kata putra kesepuluh dari 13 bersaudara pendiri Universitas Islam Indonesia ini.

Semasa kecilnya Habib yang satu ini menyelesaikan pendidikan SD, SMP, dan SMA di kota Makasar, dan menyelesaikan perguruan tingginya di Iran tahun 1976 kemudian dilanjutkan 1 tahun di Inggris.** (ali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails