Dalam penyisiran dan penyelidikan yang dilakukan Tim Labfor Mabes Polri di bekas ledakan di JW Marriot ditemukan serpihan bom rakitan jenis black powder berdaya ledak rendah. Meski demikian, Mabes Polri belum dapat memastikan apakah bom yang meledak merupakan bom bunuh diri atau bukan.
Salah seorang sumber dari kepolisian yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kemungkinan kuat bom tersebut merupakan bom bunuh diri karena terjadi begitu kuat. Pasalnya, salah satu korban yang ditemukan di hotel JW Marriott kondisinya begitu mengenaskan.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Polisi, Nanan Sukarna, mengaku, hingga saat ini kemungkinan terjadinya bom bunuh diri tengah diselidiki. Tapi, menurutnya, dalam penelitian yang dilakukan oleh Tim Labfor, bom yang meledak black powder dengan daya ledak cukup rendah (low explosive).
“Semuanya tengah dalam penyelidikan. Tapi yang jelas, jenis bom berupa black powder dengan daya ledak rendah. Dalam serpihan bom tersebut kita juga menemukan pecahan mur dan gotri yang dapat melukai orang,” jelas Nanan saat di JW Marriott.
Sementara itu tim Gegana Mabes Polri, menemukan sebuah bom dengan kondisi masih aktif dan dibungkus dalam tas yang digunakan untuk laptop di lantai 18 hotel JW Marriott. Untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan, tim Gegana masih berupaya mengevakuasi bom tersebut.
Nanan Sukarna mengaku bom yang ditemukan di lantai 18 tersebut masih aktif dan dalam bentuk rangkaian, daya ledaknya sama seperti serpihan bom yang meledak. Dirinya mengaku, saat ini pihaknya masih mempelajari rekaman CCTV baik di hotel Marriott maupun Ritz-Carlton untuk memberikan petunjuk dalam penyelidikan.
Mengenai tudingan kelompok teroris dalam kejadian ini, dirinya belum dapat memastikan dan mengambil kesimpulan. “Nggak ada istilah kira-kira dalam penyelidikan. Semua harus tegas dan berdasarkan fakta yang ada, dan kita masih menyelidiki semuanya,” tandasnya. (mp/*bjc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar