Sabtu, Juli 18, 2009

Aksi Tabur Bunga di Lokasi Ledakan

JAKARTA, MP - Ledakan di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, mengundang keprihatinan yang sangat mendalam berbagai pihak. Salah satunya ditunjukan sembilan elemen pemuda lintas agama. Bentuk keprihatinan tersebut diwujudkan dengan menggelar aksi tabur bunga di depan hotel Ritz Carlton.

Selain menggelar aksi tabur bunga, para pemuda dari Barisan Indonesia Jaya (Braja), Pemuda Katolik, Gema Budhi, GAMKI, Gema Konghucu, Peradah Indonesia, Dewan Muda Lintas Agama, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Muslim, itu juga mengutuk aksi kekerasan yang menyebabkan delapan orang meninggal dunia dan 53 menderita luka-luka. Mereka juga menuntut pemerintah untuk secepatnya menuntaskan kasus itu, dengan mengungkap pelaku dan aktor intelektual di balik aksi keji tersebut.

Para pemuda menilai, aksi pemboman yang dilakukan di kedua hotel mewah itu tidak terkait dengan sentimen agama manapun. Karena, semua agama di dunia tidak pernah menyuruh umatnya untuk melakukan kekerasan terhadap agama lain. Pemuda menilai, aksi pemboman itu justru dilakukan karena adanya agenda politik tertentu, dengan memanfaatkan isu menjelang pelantikan presiden dan kedatangan klub sepakbola Manchester United (MU) ke Jakarta.

"Ini tidak ada kaitannya dengan agama manapun, karena umat beragama sangat mencintai perdamaian. Kita mengutuk keras perbuatan tersebut" tegas Rifqi Muhammad, Ketua Braja.

Rifqi juga menilai, ledakan di kedua hotel itu, mengindikasikan pemerintah telah kecolongan. Terlebih, sesaat setelah terjadinya aksi pemboman Presiden SBY mengungkapkan adanya sinyalemen ancaman kekerasan yang bakal menimpanya.

"Kalau pemerintah punya sinyalemen seperti itu, harusnya segera ditindaklajuti dengan menerjunkan para intelijen. Ini menandakan intelijen kita kebobolan," ungkapnya.

Karena itu, sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah, pihaknya meminta pemerintah serius mengusut kasus ini hingga tuntas dengan melibatkan Polri dan BIN. Pihaknya juga meminta masyarakat tidak ikut terpancing apalagi hingga terprovokasi dengan aksi teror ini. "Saya yakin pelakunya masih di sini, dan bukan berasal dari luar. Tapi, kita minta masyarakat tetap tenang," urainya.

Akses Jalan Masih Ditutup

Seperti dilansir situs resmi Pemprov DKI Jakarta, Jumat malam hingga pukul 20.30, meski gelombang manusia yang menonton lokasi ledakan di hotel JW Marriott dan hotel Ritz Carlton mulai berkurang, polisi masih menutup akses jalan Mega Kuningan dengan separator. Sejumlah polisi juga terlihat masih berjaga-jaga di depan akse jalan maupun dengan melakukan patroli ke bebrapa ruas jalan yang terlihat gelap. Sedangkan beberapa aparat terlihat masih berjaga-jaga di depan kedua hotel tersebut.

"Kita masih berjaga-jaga di sini sampai pagi, dan jumlahnya mencapai seratus orang petugas lebih," ujar polisi berpangkat Bintara yang enggan disebutkan namanya.

Suasana di sekitar lokasi kejadian pun terlihat mulai ramai dengan kedatangan pedagang, mulai dari pedagang asongan hingga pedagang sekoteng. Mereka memanfaatkan momentum banyaknya wartawan yang masih berada di lokasi dengan perut keroncongan. "Lumayan mas ramai, jadi laku dagangan saya," ujar Warno pedagang nasi goreng. (mp/*bjc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails