Kamis, Desember 31, 2009

Rehab SDN 06 Petukanganutara Molor

JAKARTA, MP - Sungguh ironis. Rehab berat gedung SDN 06 Petukanganutara, Jakarta Selatan, hingga kini belum kelar. Padahal tahun 2009 sudah tinggal sehari lagi dan seharusnya rehab itu tuntas pada tanggal 15 Desember lalu. Bahkan Dinas Pendidikan DKI telah memberikan perpanjangan kontrak selama 5 hari. Sayangnya hal tersebut tidak menjadikan PT Leodita Jaya segera menuntaskan pekerjaan rehabnya.

Pantauan di lapangan, Rabu (30/12) kemarin, meskipun rebah sembilan ruang kelas sudah selesai dan siap digunakan, namun di sekitar sekolah masih terlihat gunungan puing material bekas bangunan. Mulai dari batako, pasir, hingga kayu-kayu bekas masih dibiarkan berserakan di beberapa sudut halaman. Bahkan beberapa pekerja masih melakukan pengecatan di beberapa tembok dan bagian taman sekolah.

Taswadi, mandor proyek tersebut mengaku telah menyelesaikan seluruh pekerjaan rehab. Sedangkan pengecatan yang sedang berlangsung merupakan tambahan dari pemborong. "Kita sudah selesai sejak 25 Desember kemarin. Ini hanya tambahan dari kita karena masih ada sisa material," ungkap Taswadi.

Taswadi menambahkan, sejumlah ruang kelas sudah dapat digunakan. Kalaupun masih ada pekerjaan itu hanya finishing di bagian luar kelas. "Cuma tinggal ngecat bagian taman sedikit biar sekolah lebih bagus. Ada tambahan pekerjaan untuk membuat tutup got dari besi, dari pihak sekolah bukan dari dinas," jelasnya.

Kepala Sekolah SDN 06 Petukangan, Samiyati, menilai rehab berat yang dilakukan di sekolahnya belum sepenuhnya selesai. Meskipun sekolah telah berdiri kokoh dan dapat ditempati kembali, pengerjaannya baru mencapai 99 persen. "Masih banyak bahan meterial di lingkungan sekolah dan masih dilakukan pengecetan," katanya.

Samiyati berharap, saat memasuki awal semester pada 4 Januari 2010 mendatang, semua bahan material tersebut sudah tidak berserakan lagi di sekolahnya. Kemudian proses finishing yang sedang berlangsung juga segera diselesaikan. Agar proses kegiatan belajar mengajar (KMB) bisa berjalan dengan baik. "Kami sangat berharap saat masuk sekolah nanti, semuanya sudah selesai. Sehingga siswa dapat menggunakan sekolahnya dengan nyaman," tukasnya.

Kepala Dinas Pendidian DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan jika terjadi keterlambatan pengerjaan maka kontrak akan dipelajari lebih lanjut. Pola kerja yang lamban ini juga akan menjadi catatan penting bagi Dinas Pendidikan DKI. Tidak menutup kemungkinan, kontraktor itu akan sulit mendapatkan pekerjaan lagi dari Dinas Pendidikan DkI.

Mengenai sanksinya, bentuknya adalah pembayaran tidak akan diberikan sepenuhnya. "Kontraknya akan dipelajari lebih lanjut dan dilihat proses pengerjaannya sudah sampai sejauh mana. Semuanya ada konsekuensinya," paparnya.

Taufik juga menyayangkan adanya keterlambatan dalam proses rehabilitasi tersebut. Baik pihak Sudin Pendidikan dan pemborong harus mempertanggungjawabkannya. Diharapkan pada awal semester mendatang, semuanya sudah selesai dan sekolah dapat kembali digunakan untuk proses KBM. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails