Rabu, Februari 24, 2010

6 Puskesmas Miliki Layanan Konsultasi AIDS

JAKARTA, MP - Untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit HIV/AIDS, saat ini enam puskesmas kecamatan di Jakarta Selatan telah memiliki pelayanan konsultasi AIDS gratis. Dengan pelayanan konsultasi itu, harapan penderita AIDS untuk sembuh menjadi lebih terbuka lebar karena adanya penanganan secara komprehensif.

Keenam puskesmas itu di antaranya, Puskesmas Kecamatan Tebet, Puskesmas Kecamatan Setiabudi, Puskesmas Kecamatan Pancoran, Puskesmas Kecamatan Kebayoranlama, Puskesmas Kecamatan Cilandak dan Puskesmas Kecamatan Kebayoranbaru.

“Saat ini baru enam kecamatan di wilayah Jakarta Selatan yang telah tersedia, karena minimnya dokter dan peralatan yang kurang memadai. Namun, kita akan terus meningkatkannya,” ujar Dewi Anggraini, Kasie Penanggulangan Masalah Kesehatan Sudin Kesehatan Jakarta Selatan.

Dewi merinci, beradasarkan data Sudin Kesehatan Jakarta Selatan diketahui penderita HIV/AIDS pada tahun 2009 mencapai 105 orang penderita. Angka ini mengalami peningkatan, karena pada 2008 penderita HIV/AIDS di Jakarta Selatan hanya 87 orang.

Menurutnya, terjadinya peningkatan penderita HIV/AIDS disebabkan kurangnya sosialisasi mengenai pengetahuan HIV/AIDS serta cara pencegahannya. Selain itu, lanjutnya, faktor tertinggi akibat HIV/AIDS yakni jarum suntik yang dipakai secara bergantian.

Untuk itu, Sudin Kesehatan Jakarta Selatan mengadakan program pertukaran jarum suntik steril di enam puskesmas di Jakarta Selatan yang telah memiliki klinik metadon.
“Program ini untuk menekan penderita HIV/AIDS, akibat jarum suntik,” terangnya.

Dewi juga menambahkan selain jarum suntik yang tidak steril, penyebaran AIDS juga disebabkan karena hubungan seks yang tidak terlindungi dengan orang yang terinfeksi penyakit sama.

Untuk menekan penderita HIV/AIDS, pihaknya juga menggerakkan strategi penanggulangan dengan perawatan dan pengobatan antiretroviral (ARV). Serta pencegahan perilaku melalui penggunaan kondom dan program komunikasi, informasi serta edukasi.

“Jadi program penanggulangan sedang kita galakkan untuk menekan penderita HIV/AIDS. Dengan penanganan secara dini penyembuhan bisa lebih cepat”, terangnya.

Untuk itu, pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mengucilkan dan berlaku diskriminatif terhadap penderita HIV/AIDS. Sebab, penderita HIV/AIDS juga memiliki hak untuk hidup. “Kita harus berupaya untuk dekat dengan mereka, agar mereka tidak merasa terkucilkan,” tandasnya.(red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails