Rabu, Februari 17, 2010

Disdik DKI Buka PPDB SMP/MTs RSBI Secara Gratis

JAKARTA, MP - Walau pengumuman hasil ujian nasional (UN) SMP/sederajat baru diumumkan pada 7 Mei mendatang namun penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMPN rintisan berstandar internasional (RSBI) sudah dimulai. Hal tersebut dilakukan karena PPDB RSBI di luar sistem online. Dinas Pendidikan DKI Jakarta menegaskan, tidak ada pungutan sama sekali selama proses PPDB ini. Kecuali jika siswa telah diterima di sekolah RSBI maka komite sekolah akan menggelar rapat dengan orangtua murid, membahas masalah APBS (anggaran pendapatan biaya sekolah) bersama orangtua murid.

“Tidak ada pungutan sama sekali dalam proses penerimaan peserta didik baru di SMP RSBI. Namun jika sudah diterima menjadi siswa, komite sekolah bersama orangtua murid baru rapat membahas APBS,” ujar Taufik Yudi Mulyanto, saat dihubungi via Ponselnya, Rabu (17/2).

Namun besaran angkanya pun harus dikompromikan dan mendapat persetujuan dari orangtua murid. Sehingga tidak ada unsur penekanan atau paksaan. Bahkan jika orangtua murid berasal dari kalangan tidak mampu maka akan dibebaskan dari uang sumbangan tersebut.

Ke depan agar masalah sumbangan di sekolah RSBI tidak menjadi polemik, pihaknya akan memberikan batasan maksimalnya. Hanya saja, sejauh ini belum diputuskan batasan maksimal itu. Sebab masih dalam pembahasan di bidang pendidikan SD/SMP Dinas Pendidikan DKI. Dengan adanya pembatasan ini maka diharapkan tidak ada lagi istilah sekolah RSBI saling ‘berlomba’ memintai sumbangan pada orangtua murid baru. “Prinsipnya, uang sumbangan ini dapat terjangkau oleh orangtua murid dan tidak ada paksaan, akan tetapi hanya sukarela,” lanjutnya.

Kepala Bidang Pendidikan SD/SMP Dinas Pendidikan DKI, Amsani Idris menyebutkan, untuk sekolah RSBI, sejauh ini memang dibolehkan untuk memintai sumbangan pada orangtua murid baru. Itupun sifatnya hanya sukarela, tidak ada paksaan.

Dasar hukumnya adalah Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI Nomor 002 Tahun 2008 tentang Pedoman Menyusun RAPBS untuk TKN, SDN, SMPN, dan SLBN di DKI. Dimana di dalamnya disebutkan, komite sekolah RSBI boleh menghimpun sumbangan dari masyarakat, yakni orangtua murid. Kemudian PP nomor 48/2009 tentang pendanaan pendidikan dan petunjuk teknis tentang penggunaan dana BOS (bantuan operasional sekolah).

Ia juga menyebutkan bahwa pada dasarnya tidak ada sekolah unggulan di DKI Jakarta. Kalaupun ada itu hanya istilah yang dimunculkan oleh masyarakat. Sejauh ini DKI hanya memiliki sekolah reguler, SSN (sekolah standar nasional), RSBI (rintisan sekolah berstandar internasional) dan SBI (sekolah berstandar internasional). “Prinsipnya, tidak ada pungutan di RSBI, yang ada hanya sumbangan sukarela bagi orangtua murid yang mampu. Sedangkan yang tidak mampu akan dibebaskan dari segala sumbangan,” katanya.

Sejumlah Kepala SMPN RSBI menyebutkan bahwa hasil sumbangan dari orangtua murid itu untuk pengembangan mutu pendidikan. Seperti dikatakan Kepala SMPN 49 Jakarta Timur, Samidi dan Kepala SMPN 19 Jakarta Selatan, M. Nur bahwa hasil sumbangan digunakan untuk peningkatan mutu pendidikan siswa.

“Seperti smart student yang diselenggarakan oleh lembaga psikologi dan lembaga pendidikan. Atau untuk pertukaran pelajar secara internasional, sister school dan sebagainya,” ujar Samidi.

Sedangkan M. Nur menimplai bahwa uang sumbangan tidak akan digunakan untuk biaya TAL (telepon, air dan listrik. Sebab biaya rekening itu telah dianggarkan oleh pihak pemerintah. “Karena biaya TAL sudah ditanggung pemerintah, tidak mungkin mengambil dari sumbangan orangtua murid. Sumbangan ini hanya untuk peningkatan mutu belajar siswa,” ujar M. Nur yang juga menjabat Ketua Forum RSBI DKI Jakarta.

Sementara, Kasie Manajemen SMP/SMA Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, H. Lardi mengatakan, berdasarkan surat Direktur Pembinaan SMP, Dirjen Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional nomor 0015/C3/PK/2010 tanggal 6 Januari 2010 tentang PPDB SMP RSBI bahwa pelaksanaan PPDB dimulai dari Februari – April 2010.

Ketentuannya adalah, siswa harus mengikuti beberapa seleksi, diantaranya administrasi, akademik tertulis (MIPA, Bahasa Indonesia, dan Pengetahuan Umum), komputer dan Bahasa Inggris serta seleksi lainnya seperti tes bakat, minat dan kecerdasan.

“Untuk seleksi administrasi, disebutkan antara lain harus ada surat keterangan sehat jasmani dari dokter. Keterangan dari kepala sekolah bahwa siswa sedang duduk di kelas 6 SD, surat keterangan kelakuan baik dari sekolah asal,” kata Lardi. Kemudian nilai rata-rata raport kelas 4 – 6 minimal 7,0 dan memiliki prestasi kejuaraan akademik/non akademik minimal tingkat kabupaten/kota administrasi. Selain itu ada surat keterangan/sertifikat Bahasa Inggris dan komputer.

Adapun jadwal kegiatan PPDB SMP/MTs RSBI tahun 2010/2011 antara lain adalah Senin - Rabu (8-10 Februari) sosialisasi kepada SD/MI dan masyarakat. Kemudian Jumat – Rabu (15 – 24 Februari) pendaftaran pada SMP RSBI yang dituju, Kamis – Sabtu (25 – 27 Februari) dilakukan seleksi administrasi.

Pada hari Senin (1/3) pengumuman seleksi berkas, Jumat – Kamis (5-11 Maret) tes akademik dan lisan, Senin (15/3) pengumuman hasil tes. Kemudian Senin – Rabu (29 – 31 Maret) wawancara, Sabtu (10/4) pengumuman hasil PPDB. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails