Selasa, Agustus 24, 2010

Terminal Lebakbulus Masih Sepi Pemudik

JAKARTA, MP - Hingga minggu kedua Ramadhan, situasi di Terminal Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Lebakbulus, Jakarta Selatan masih terlihat lengang. Namun aktivitas pemesanan tiket mudik sudah mulai berjalan. Berbagai persiapan pun telah dilakukan oleh pihak terminal untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang diprediksi akan terjadi pada H-7 mendatang.

Kepala Terminal Lebakbulus, Ferdinand Karel Wowor, mengatakan hingga saat ini jumlah penumpang masih relatif stabil. Namun dari pantauannya sudah ada terjadi aktivitas pemesanan tiket mudik melalui PO yang ada di terminal. "Pemesanan tiket sudah ada sejak minggu kemarin. Terakhir kami pantau sudah ada 700 pemesanan tiket melalui PO yang ada," kata Wowor, Selasa (24/8).

Wowor memprediksi jumlah pemudik tahun ini naik sekitar 10 persen dibandingkan tahun lalu. Jumlah pemudik tahun lalu mencapai 103 ribu orang. Selain karena tiket angkutan masal lainnya seperti kereta dan pesawat sudah habis, juga dikarenakan pelaksanaan mudik gratis tahun ini berkurang. Sehingga masyarakat beralih menggunakan bus.

Wowor juga memperkirakan puncak arus mudik tahun ini terjadi pada H-3 dan H-4. Untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang mudik melalui Termibal Bus Lebakbulus, pihaknya bakal mendirikan tiga posko kesehatan dan lima tenda untuk ruang tunggu penumpang di sekitar terminal. "Rencananya posko dan tenda-tenda akan disiapkan pada H-10 mendatang," tambahnya.

Demi kelancaran perjalanan, tambah Wowor, pihaknya juga melakukan pengecekan fisik, baik terhadap supir maupun kendaraan yang akan digunakan sebagai angkutan mudik. Sebelum melakukan perjalanan, supir akan melalui tahapan pengecekan urine oleh Badan Narkotika Propinsi (BNP) terlebih dahulu. Jika kedapatan positif menggunakan obat-obatan terlarang, maka supir tidak diizinkan untuk berangkat.

Sedangkan untuk kendaraannya juga harus melalui tahapan pengecekan, seperti uji kelayakan, surat-surat kendaraan, serta perlengkapan kendaraan. "Setiap bus non ekonomi harus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran, alat pemecah kaca, serta kotak P3K," jelas Wowor.

Untuk mengantisipasi adanya calo di Terminal Bus Lebakbulus, setiap karyawan PO diwajibkan menggunakan seragam dan kartu pengenal. Sehingga ruang gerak para calo terbatasi. Sebanyak 200 petugas gabungan dari kepolisian, Sduin Perhubungan, Pramuka, dan TNI juga akan dikerahkan untuk mengamankan terminal saat arus mudik Lebaran tahun ini.

Pihaknya juga mengimbau kepada calon penumpang agar berhati-hati terhadap orang tidak dikenal. Hal tersebut untuk meminimalisir aksi pembiusan yang sering terjadi. "Calon penumpang diharapkan segera lapor ke petugas jika ada hal-hal yang mencurigakan. Kita harap tahun ini aksi pembiusan di Terminal Bus Lebakbulus nihil," ujarnya.

Wowor menegaskan kepada PO yang ada di Terminal Bus Lebakbulus agar menempelkan tarif di masing-masing bus sesuai dengan yang telah ditentukan oleh pemerintah untuk bus ekonomi. Sehingga penumpang mengetahui tarif yang harus dibayarkannya. Tuslah atau lebih dikenal dengan istilah ambang batas atas dan bawah, akan diberlakukan oleh pemerintah pada H-7 hingga H+7.

"Untuk ambang atas tarifnya 139 per kilometer, sedangkan ambang bawah tarifnya RP 86 per kilometer. Ini hanya berlaku untus bus ekonomi saja, sedangkan non ekonomi tarifnya ditentukan masing-masing PO," tandasnya. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails