JAKARTA, M86 - Korban tabrakan mobil kedutaan Rusia, Yuliadi (30) masih mendapatkan perawatan intensif dari pihak Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan. Selain itu, Yuliadi juga mendapat pengamanan ketat dari pihak RSPP.
"Dia masih mendapatkan perawatan intensif dari pihak rumah sakit," kata Operation and Safety Manager PT Marga Maju Mapan, Arlyta Juwono, Rabu (1/6).
Menurutnya, pasca menjalani operasi, Yuliadi masih mengeluhkan sakit dibeberapa bagian tubuhnya. Pasalnya korban merupakan orang yang mengalami luka parah akibat kecelakaan itu.
"Kaki kirinya di pen, dia juga mengeluh dada dan lehernya sakit. Dahinya juga dijahit 7 jahitan," ungkapnya.
Dikatannya, setelah menjalani operasi Yuliadi sempat didatangi oleh pengemudi mobil Kedutaan Rusia yang menabrak. Namun dalam kedatangannya tersebut, sang supir menyatakan tidak mau meminta maaf karena merasa tidak bersalah.
Lebih lanjut Arlyta menuturkan, dirinya sempat marah ketika supir mobil kedutaan Rusia itu merasa tidak bersalah. Pasalnya ia memiliki bukti bahwa supor itulah yang menabrak gerobak sehingga mengenai pegawainya.
"Katanya dia merasa tidak menyentuh orang pada saat itu. Disitu saya marah," katanya.
Dalam kedatangannya tersebut, sang supir didampingi oleh salah seorang staf dari kedutaan Rusia yang merupakan orang Indonesia. Menurut staf yang mengantarnya, kedatangan supir itu hanya untuk menjenguk korban tabrakan saja.
"Si pendamping bilang kalau dia hanya disarankan untuk menjenguk saja. Tetapi dia merasa tidak menyentuh orang katannya," imbuhnya.
Ia mengatakan, dalam kedatangannya itu sang supir juga menawarkan sejumlah uang dan akan menanggung semua biaya perawatan. Namun hal itu ditolaknya karena menurut Arlyta semua itu tidak bisa menyelesaikan masalahnya.
Untuk itu dirinya meminta kepada pihak rumah sakit untuk menjaga pegawainya agar tidak ditemui oleh orang-orang yang tidak dikenal apalagi dari pihak kedutaan Rusia.
"Makanya saya sudah pesan kepada jajaran rumah sakit untuk tidak memperbolehkan siapapun masuk menjenguk tanpa seizin saya," tutur Arlyta. (red/*tdc)
Rabu, Juni 01, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar