Kamis, Mei 21, 2009

Deklarasi Megapro Hanya Retorika Identifikasi

JAKARTA, MP - Deklarasi pasangan calon presiden (capres) Megawati-Prabowo yang akan dilaksanakan di Bantar Gebang, Kota Bekasi, Minggu (24/5) mendatang bagi pengamat politik, Arbi Sanit hanya merupakan retorika identifikasi belaka.

"Usaha untuk mewujudkan ideologi yang mereka bawa sebenarnya masih dangkal," ujar Arbi, pengamat politik dari Universitas Indonesia, di Jakarta, Kamis (21/5).

Capres Megawati-Prabowo yang mengusung konsep ekonomi kerakyatan akan melaksanakan deklarasi pencalonannya di areal tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang.

"Meski berada di tempat kumuh dan kelihatannya dekat dengan rakyat, penyampaian ideologi capres Megawati tidak pernah berkembang," ujar Arbi.

Menurut dia, masih banyak konsep kerakyatan yang sebenarnya dibutuhkan rakyat namun dilupakan capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) dan Gerindra itu.

Ideologi capres Megawati, kata Arbi memang sedikit memoles ideologi yang dibawa Presiden I RI, Soekarno.

Arbi menilai capres Megawati masih menggunakan trik-trik lama, namun tidak menyentuh substansinya.

"Mereka hanya bermain di tataran luar saja," ujar Arbi.

Arbi menambahkan, konsep ekonomi kerakyatan sama sekali tidak menyentuh dan menyinggung isu lingkungan hidup, pengolahan tanah dan lingkungan, serta hak asasi manusia.

Ia berharap, pada kampanye pemilihan presiden 2009, para capres tidak lagi membohongi rakyat.

Menurut Arbi, konsep ekonomi kerakyatan tidak dapat begitu saja dikaitkan pada cara bercengkerama dengan orang-orang yang bergelut dengan sampah di Bantar Gebang. Tetapi harus diwujudkan melalui langkah-langkah nyata.

Selain itu, lanjut Arbi, yang tak kalah penting disampaikan kepada rakyat adalah cara membangun sistem itu, supaya terlihat jelas perbedaannya dengan pasangan calon lainnya.** (mp/ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails