Senin, Mei 04, 2009

SBY Tetap Hormati Kalla Sebagai Wapres

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan tetap menghormati Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden meski dirinya mendengar ada pernyataan-pernyataan Kalla yang tidak positif terhadapnya belakangan ini.

"Mengenai pernyataan Pak JK yang tidak positif, saya tidak mau berkomentar, sebab kami berdua sudah sepakat untuk berkompetisi secara sehat dan tidak saling menyerang," kata Presiden dalam jumpa pers di Jimbaran, Bali, Minggu, 3 Mei 2009.

Menurut Yudhoyono, kesepakatan antara dirinya yang akan menjadi Capres Partai Demokrat dengan JK yang menjadi Capres Partai Golkar sudah dilakukan pada 24 April lalu.

"Kesepakatan itu setelah Rapimnas Partai Golkar dan dua hari sebelum Rapimnas Partai Demokrat. Kami sepakat untuk memiliki komitmen berkompetisi secara sehat, menyampaikan visi dan misi masing-masing dan tidak saling menyerang. Itu disaksikan para gubernur dalam pertemuan di Setneg," katanya.

Meski dirinya mendengar ada pernyataan JK yang kurang positif, SBY mengatakan dirinya dan JK akan tetap berpasangan sebagai presiden dan Wapres hingga akhir masa pemerintahan 20 Oktober 2009.

"Kan tidak baik kalau presiden dan W=wapres saling berkomentar yang tidak baik. Kecuali kalau komentarnya sudah terlalu jauh hingga menimbulkan pemahaman yang keliru oleh publik. Saya tetap hormati beliau sebagai Wapres," katanya.

Setelah memisahkan diri dengan SBY dan menjadi Capres dari Partai Golkar berpasangan dengan Wiranto dari Partai Hanura, JK belakangan mengeluarkan pernyataan seperti merasa tidak dipedulikan oleh SBY untuk kembali berkoalisi dengan Partai Demokrat.

Sudah Kantongi Nama Cawapres

Sementara itu terkait dengan Calon Wakil Presiden (Cawapres), Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan, dirinya sudah memiliki nama cawapres yang akan mendampinginya dalam Pilpres Juli mendatang.

"Saya sudah menentukan siapa cawapres yang paling tepat mendampingi saya tetapi waktu penyampaiannya sudah saya rancang yang tepat melalui sebuah deklarasi," kata Yudhoyono di sela-sela kunjungan kerjanya sebagai Presiden di Jimbaran, Bali, Minggu, 3 Mei 2009.

Yudhoyono menjelaskan nama cawapres yang dipilihnya telah melalui pertimbangan yang utuh. Lebih lanjut, ia mengatakan, nama cawapres yang ditentukannya sudah sesuai dengan nama yang telah beredar di kalangan masyarakat.

"Saudara tentu sudah mendengar kemungkinan Partai Demokrat berkoalisi dengan partai-partai apa saja yang mereka juga memiliki usulan cawapres masing-masing contohnya PKS, PAN, PKB, punya nama yang diajukan. PPP Insya Allah jika bergabung tentu juga punya usulan cawapres," katanya.

Yudhoyono mengharapkan cawapres yang dipilihnya bisa memperkuat koalisi Partai Demokrat dan partai lainnya, bukannya melemahkan koalisi.

Mengenai waktu kapan dirinya akan mengumumkan cawapresnya tepatnya setelah KPU mengumumkan hasil Pemilu Legislatif pada 9 Mei 2009.

"Dari tanggal itu kami akan menyampaikan ke publik semacam deklarasi yang akan berjuang dalam Pilpres, pemerintahan dan parlemen," katanya.

Dalam keterangan pers itu, Presiden didampingi oleh Mensesneg Hatta Rajasa, Menteri Negara Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, Menteri Komunikasi dan Informatika, M. Nuh, dan Kepala Bapenas/Meneg PPN, Paskah Suzetta. ** (mp/ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails