
Siswa SD 07 Pondokpinang yang terlanjur datang, hanya sempat mengikuti upacara bendera saja dan akhirnya dipulangkan pada jam 08.30. Penyebabnya, tak lain karena hingga saat ini kondisi tujuh kelas lantainya masih dalam keadaan kotor dan belum dibersihkan oleh pihak pemborong. Tidak hanya itu, kursi dan meja pun belum dirapikan. Parahnya, lagi papan tulis yang sedianya sudah terpasang di dinding kelas justru belum dipasang.
Terkait kondisi kelas yang masih memprihatinkan, Kepala Sekolah SDN 07 Pondokpinang Veronika Mujiwati, mengakui pihaknya tidak mungkin menyuruh siswanya belajar di kelas yang keadaannya masih sangat kotor, sehingga pihaknya terpaksa memulangkan siswa yang terlanjur datang tersebut. Bahkan, jika besok, Selasa (5/1) kondisi kelas masih kotor, pihaknya pun akan meliburkan siswa kelas 1 dan 2. Sedangkan, siswa kelas lain di atasnya akan melakukan kerja bakti membersihkan meja dan kursi.
"Saya usahakan, Rabu (7/1) proses KBM sudah bisa berjalan dengan normal.Saya tidak mau anak-anak belajar dengan keadaan kelas yang kotor," sesalnya, Senin (4/1).
Pemandangan serupa juga terjadi di SDN 012 Pondoklabu, Cilandak. Di sekolah yang pada tahun 2009 lalu mendapatkan alokasi rehab berat itu, siswa juga tidak dapat melakukan proses KBM dengan nyaman. Sebab, hingga saat ini pengerjaan taman masih belum selesai dan material bangunan masih terlihat menumpuk di sudut-sudut sekolah.
Ironisnya, instalasi listrik yang fungsinya sangat vital pun belum terpasang di sekolah tersebut. Begitu juga, kran air di toilet siswa belum terpasang sehingga air pun belum tersedia. Akibatnya, siswa terpaksa menahan keinginannya untuk membuang hajat.
Menurut guru yang enggan disebutkan namanya, pengerjaan taman merupakan permintaan dari pihak sekolah. Dirinya mengaku pengerjaan taman itu juga dilakukan dengan pemborong yang berbeda. Hal ini dilakukan guna memperindah sekolah. Meskipun begitu, proses KBM di SDN 12 Pondoklabu sudah mulai berjalan pada hari ini. "Hari ini kita sudah mulai proses KBM," ungkapnya.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan, Sarjoko, menuturkan, meskipun terdapat beberapa kekurangan, saat ini kondisi sekolah yang direhab sudah cukup baik. "Dalam arti sekolah sudah dapat digunakan untuk proses KBM," jelasnya.
Sarjoko berjanji kekurangan pada sekolah segera diselesaikan. Bahkan, setelah proses pengerjaan selesai, katanya, masih ada tahap pemeliharaan selama tiga bulan ke depan.
“Semua yang masih belum terselesaikan masuk dalam tahap pemeliharaan. Jadi, kita masih melakukan tahap pemeliharaan terhadap gedung sekolah yang direhab selama tiga bulan," jelasnya
Mengenai sanksi yang akan diberikan kepada pihak pemborong yang belum menyelesaikan pengerjaannya, Sarjoko tidak memberi komentar lebih jauh. Pihaknya berjanji akan mengecek sekolah yang telah direhab tersebut. "Semua kekurangan akan diselesaikan secepat mungkin," kelitnya. (red/*bj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar