Selasa, Mei 04, 2010

Arogan Terobos Jalur Busway, Gubernur Akan Tegur Mensos

JAKARTA, MP - Upaya Pemprov DKI mensterilkan jalur bus Transjakarta dari kendaraan umum dan pribadi ternyata tidak didukung pejabat negara. Bagaimana tidak, pejabat negara yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat justru melakukan pelanggaran.

Kendaraan dinas milik Mensos Salim Assegaf Aljufri nekat menerobos jalur busway di koridor VI Ragunan-Dukuh Atas, Tepatnya di kawasan Jl Warung Buncit Raya, menuju Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Aksi tidak terpuji itu sempat terekam oleh kamera warga. Sehingga dalam sekejap menjadi perbincangan publik di jejaring sosial twitter sekitar pukul 10.00. Toyota Camry plat merah dengan nopol RI 32 itu terlihat melaju persis di belakang armada busway.

“Ini kejadian paling buruk yang pernah ada. Presiden harus menegur. Pejabat itu publik figur. Harus menjadi contoh yang baik buat masyarakat,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Lulung Lunggana, ketika dimintai tanggapannya terkait masuknya kendaraan dinas pejabat ke jalur busway, Selasa (4/5).

Apapun alasannya, menerobos jalur busway tidak diperbolehkan. Terkecuali ada kebijakan deskresi dari aparat kepolisian di lapangan. Seperti ada kebakaran, bencana banjir, aksi demonstrasi besar-besaran yang memblokir jalan atau terjadi kerusuhan dan kemacetan panjang menyebabkan ruas jalur stagnan. Selain kejadian itu, hanya mobil ambulan yang boleh melintas.

Lulung menyebutkan, aksi tidak terpuji itu tidak boleh berlanjut dan ditiru para pejabat yang lain. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus berani menegur menterinya yang memberikan contoh tidak baik itu. Selain itu, Pemprov DKI juga harus secara tegas melayangkan teguran kepada yang bersangkutan. Mengingat kejadian serupa bukan kali pertama.

Sebelumnya sudah ada pejabat teras lain yang juga melakukan aksi yang sama. Seperti Hamzah Haz yang saat menjabat wakil presiden RI menerobos jalur busway di koridor I Blok M-Kota. Gubernur DKI Jakarta saat itu Sutiyoso langsung memberikan teguran keras dan mengecam tindakan itu. Di tingkat internal DKI, mantan ketua Badan Kehormatan (BK) 2004-2009 Nuralam Bachtir juga pernah tertangkap kamera tengah menerobos jalur busway koridor II jurusan Pulogadung-Harmoni. Tepatnya depan Polsek Cempaka Putih, Jl R Suprapto, Jakarta Pusat. Saat itu kendaraan yang dipakai Toyota Altis plat merah nopol B 8596 WU. Alasannya saat itu terburu-buru menghadiri pengajian di Tanah Abang.

Sebagai jalur eksklusif untuk angkutan massal, ada aturan yang harus ditaati. Busway dibangun untuk menjadi alternatif warga Jakarta di tengah kemacetan. Sehingga, jalur busway harus steril, agar para penumpang bisa nyaman dan cepat sampai tujuan. “Tidak ada toleransi. Apakah itu pejabat atau orang biasa. Polisi yang menjaga atau aparat Dinas Perhubungan harus berani menindak jika ada pejabat yang melanggar di lapangan,” tegasnya.

Kecaman yang sama juga dilayangkan anggota Komisi B DPRD DKI, Sandy. Menurutnya, sebagai pejabat negara, aksi tidak terpuji dengan menerobos jalur busway harus dihentikan. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo jangan hanya tinggal diam. Mengingat aturan larangan menerobos jalur busway berlaku untuk seluruh masyarakat Jakarta tanpa terkecuali. Jika yang melanggar merupakan menteri, Presiden harus memberikan teguran dan surat edaran kepada anggota kabinetnya agar tidak melakukan tindakan serupa di lain waktu. Mengingat tindakan tersebut sangat memalukan.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengaku akan menegur aksi Mensos Salim Segaf Aljufri tersebut. “Pasti kami tegur. Wapres dulu saja ditegur,” tegasnya.

Alasan Mensos menerobos jalur busway lantaran terburu-buru untuk menghadiri rapat pembukaan dan konsultasi hukum MA, Kemenkum HAM, Kejaksaan dan Polri di Istana Negara. Sementara, ruas jalan Buncit-Mampang pagi kemarin sangat macet.

Salim Segaf Aljufri dalam keterangannya kepada pers mengaku telah meminta izin kepada TMC Polda Metro Jaya. Namun, tidak beberapa lama, TMC melalui websitenya membantah telah memberikan izin. Bahkan, aparat kepolisian saat ini justru tengah gencar melakukan steriliasi jalur busway. Selanjutnya kepada masyarakat secara luas, Salim Segaf Aljufri meminta maaf atas ketidaknyamanan lantaran kendaraan dinasnya menerobos jalur busway.

Sekadar diketahui, jalur koridor VI Ragunan-Dukuh Atas pada pagi hari memang selalu menjadi langganan macet. Terutama pada ruas Buncit-Mampang. Tidak hanya pejabat teras yang mengeluhkan macetnya ruas jalan di kawasan itu, sebelumnya para anggota TNI yang pulang pergi bertugas juga mengeluhkan hal yang sama. Akibatnya, ada di antara kendaraan TNI menerobos jalur itu.

Setelah Pemprov DKI berkoordinasi dengan Gartap I Jakarta, akhirnya Komandan Gartap I Jakarta (saat itu era 2008) Mayjend TNI Suryo Prabowo mengeluarkan instruksi kepada seluruh aparatnya untuk bisa mematuhi ketentuan larangan kendaraan umum masuk jalur busway. Lalu dikeluarkan Surat bernomor STR/04/2008 tertanggal 12 Maret 2008 yang isinya agar seluruh aparat TNI di lingkungan Gartap I tidak menggunakan jalur busway pada saat mengendarai kendaraan dinas maupun pribadi. (red/*bj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails