JAKARTA, MP - Jenazah istri mantan Presiden BJ Habibie, Hasri Ainun Habibie (72), dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (25/5) sekitar pukul 11.29. Ribuan pelayat dari berbagai kalangan dan jabatan, tampak hadir mengiringi kepergian mantan Ibu Negara tersebut.
Beberapa pejabat yang tampak hadir di antaranya, mantan Wapres Jusuf Kalla, Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Wahyono, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang bertindak sebagai pemimpin upacara pemakaman telah hadir sejak pukul 10.45, beserta istri. Sebelumnya, Wapres Boediono dan istri juga telah terlebih dulu hadir.
Saat tiba di TMP Kalibata pukul 11.05, iring-iringan jenazah wanita kelahiran Semarang, 11 Agustus 1937 tampak mendapatkan pengawalan ketat dari Paspampres. Mantan Presiden BJ Habibie yang mengenakan batik coklat berada satu mobil dengan jenazah yang juga diiringi oleh kedua putra dan cucunya.
Presiden SBY selaku Inspektur Upacara mengucapkan rasa bela sungkawanya. Dengan penuh rasa duka yang amat dalam, saat ini seluruh rakyat Indonesia berkabung atas wafatnya Hasri Ainun Habibie. "Almarhumah telah berpulang dengan tenang. Kita kehilangan Ibu Negara yg penuh kasih," katanya, Selasa (25/5).
Menurut presiden, almarhumah dengan senantiasa mendampingi Presiden BJ Habibie dalam kondisi yang tidak mudah dan saat keadaan negara sedang tidak baik. Bahkan dalam suka dan duka selalu tegar menjalankan tugas sebagai Ibu Negara. Kepada pihak keluarga, presiden berpesan semoga diberi ketabahan. "Mari kita lanjutkan cita-cita beliau dalam aksi nyata untuk kehidupan yang lebih baik di dunia. Selamat jalan Ibu Negara yang penuh kasih," lanjutnya.
Fani Habibie, perwakilan dari pihak keluarga memohon maaf apabila semasa hidupnya almarhumah membuat kealpaan. Serta memohon doa agar perjalanan almarhumah bisa dengan mudah.
Hasri Ainun Habibie yang semasa hayatnya pernah mendapat Bintang Mahaputra Adipurna, Bintang Mahaputra Utama, dan Bintang Mahaputra Adipradana dikebumikan di Blok M berdekatan dengan makam Jenderal Poniman, serta berdekatan dengan makam H Umar Wirahadikusumah yang pernah menjabat Wapres RI masa bakti 1983-1988.
Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, hingga akhir hidupnya, Ainun masih saja memperhatikan keadaan rakyat Indonesia. Karena selain pernah menjadi Ibu Negara, ia juga pernah menerima beberapa anugerah sehingga pantas dimakamkan di TMP Kalibata ini. Bahkan, selain sukses menjadi Ibu Negara yang baik, Ainun juga dianggap sukses dalam membimbing kedua putranya. "Kerendahan hatinya, dapat dijadikan sebuah keteladanan bagi ibu-ibu di seluruh Indonesia," ujarnya di sela-sela pemakaman.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, juga memuji keteladanan Ibu Negara ini. Menurutnya Ainun tidak pernah mencampuri urusan kenegaraan, sewaktu menjadi Ibu Negara. Namun tetap memberikan dukungan kepada sang suami. "Waktu reformasi banyak sekali hal-hal yang tidak mengenakan bagi presiden. Tentu saja Habibie harus tegar dan ibu selalu menemaninya," jelasnya.
Peranan Ainun dalam mendampingi BJ Habibie juga sangat banyak. Bahkan ia menilai Ainun secara pribadi sangat lemah lembut dan tutur bicaranya halus. Selain itu juga perhatiannya terhadap masyarakat sangat baik. "Perhatian Ibu Ainun terhadap kemanusiaan sangat luar biasa," tandasnya. (red/*bj)
Selasa, Mei 25, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar