Jumat, Agustus 12, 2011

Stasiun Kalibata akan Dilengkapi Terowongan

JAKARTA, M86 - Tingginya minat masyarakat terhadap moda transportasi kereta api, membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merevitalisasi Stasiun Kalibata, Jakarta Selatan, sebagai stasiun berbasis transit oriented development (TOD). Nantinya, stasiun tersebut akan dikembangkan menjadi lebih panjang dan besar, serta akan dibangun terowongan bawah tanah sebagai tempat pejalan kaki yang menghubungkan antara stasiun ke rumah susun sederhana milik (rusunami) Kalibata. Diharapkan revitalisasi selesai akhir 2012, agar pada akhir 2013 warga Jakarta dapat menikmati kenyamanan dan keamanan stasiun tersebut.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan kondisi Stasiun Kalibata membutuhkan perluasan dan penambahan kapasitas, mengingat stasiun tersebut dikelilingi oleh sekitar empat rusunami di kawasan Kalibata. Sehingga, dengan kondisi yang sekarang dikhawatirkan tidak dapat menampung banyak warga dari Stasiun Kalibata. Dampaknya, warga akan kembali menggunakan mobil pribadi yang mengakibatkan kemacetan ibu kota makin parah.

“Stasiun Kalibata akan kita tingkatkan kapasitasnya. Tadi kita sudah paparkan secara komprehensif di depan Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan. Sudah disepakati bersama akan fungsi dan kondisi stasiun ini yang akan dikembangkan lebih luas dan lebar,” kata Fauzi Bowo di Balaikota, Jumat (12/8).

Diakuinya, rencana tersebut bukan solusi yang ideal. Karena solusi yang ideal, rel kereta api di Stasiun Kalibata dinaikkan seperti rel kereta api di Stasiun Manggarai dan Kota. Namun, pelaksanaan rencana tersebut membutuhkan biaya sangat besar, yaitu sekitar Rp 300 miliar per kilometer. Biaya ini tidak mungkin direalisasikan baik menggunakan dana APBD atau APBN.

Karena itu, Pemprov DKI dan Ditjen Perkeretaapian sepakat kembali pada solusi realistis dan pragmatis, yaitu melakukan perpanjangan dan pelebaran stasiun. Rencananya, peron di stasiun akan diperpanjang dan dilebarkan ke arah selatan. Ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kereta api, karena di sekitar stasiun sudah ada Rusunami Kalibata dengan kapasitas lebih 12 ribu kepala keluarga (KK), dan di seberang rusunami tersebut ada lagi perumahan dengan kapasitas 2-3 ribu KK, serta di Pengadegan sudah terdapat ribuan KK.

“Dengan banyaknya warga yang ada di sana, tidak mungkin dilayani dengan peron yang pendek. Karena kita ingin, kereta api dimanfaatkan secara optimal sebagai alternatif transportasi umum, sehingga mereka tidak perlu menggunakan mobil pribadi. Makanya kita mau buat stasiun lebih nyaman dengan perbaiki seluruh aksesnya,” ujar Fauzi.

Dengan revitalisasi Stasiun Kalibata, jalan lintasan Kalibata yang melewati rel akan ditutup. Sehingga kendaraan dialihkan melalui jalan layang Kalibata. Juga akan dibangun jalan lingkar (loopline) di belakang Mal Kalibata dan Kampus Stekpi yang dapat terhubung dengan jalan layang. Saat ini perencanaannya hampir mendekati final, karena masih ada penyempurnaan yang harus dilakukan, seperti akses penyandang cacat dan harus disesuaikan dengan kebutuhan Jakarta di masa depan. Revitalisasi ini tidak akan mengubah sistem sinyal di Stasiun Kalibata.

Menurutnya, untuk pendanaan belum ditetapkan dan masih dalam perhitungan kasar. Pengerjaan rencana ini dimulai tahun 2011, langkah awalnya adalah merampungkan administrasi seperti Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) pengembang. Karena awalnya, dalam SIPPT stasiun akan dipindahkan, sedangkan sekarang dilakukan revitalisasi stasiun.

“Kita ingin menggunakan hal ini sebagai proses pembelajaran untuk mengembangkan TOD di stasiun-stasiun lain yang direncanakan seperti itu,” tuturnya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengatakan perizinan dengan PT KAI untuk revitalisasi ini sudah beres. Namun ia mengungkapkan perluasan ini memiliki konsekuensi tersendiri. Yaitu, jalan di bawah yang bersinggungan dengan rel kereta api akan ditutup.

“Sebetulnya jalan tersebut sudah tidak bermanfaat, karena sudah ada jalan layang. Jadi kita akan sederhanakan jalur lalu lintasnya. Kami akan ikut membantu mengatur lalu lintas saja. Tahun ini, administrasinya beres. 2012 mulai bangun fisiknya dan tahun depan diharapkan sudah bisa beroperasi,” kata Pristono.

Menurutnya, Stasiun Kalibata akan diperluas ke arah Selatan. Untuk menyiasati penutupan jalan itu, para pengguna kendaraan bermotor dapat melewati putaran yang disediakan yaitu, dekat STEKPI dan dekat dengan Kalibata. (red/*bjc)

1 komentar:

Related Posts with Thumbnails